Date:

Share:

Bel Telah Berdentang! Belajar Segera Dimulai

Related Articles

Suasana Pembukaan Tahun Ajaran Baru di Gontor
Suasana Pembukaan Tahun Ajaran Baru di Gontor

Libur telah usai. Bel besar berbentuk peluru di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) telah berdentang menggema dengan kerasnya jam 12 tadi malam, pertanda berakhirnya masa liburan santri setelah Ujian Pertengahan Tahun (semester I). Pada Ahad (11/1) pagi ini, santri-santri berbaris dengan rapi mengikuti acara Pembukaan Tahun Ajaran Baru Semester II. Mereka begitu bersemangat untuk kembali menuntut ilmu di pondok tercinta setelah menghabiskan 10 hari di rumah bersama keluarga.

Setengah jam sebelum acara dimulai, seluruh santri telah siap di halaman depan BPPM, tanpa terkecuali. Demikian pula dengan guru-guru yang duduk rapi di dalam aula kebanggaan pondok itu. Mereka menghadap ke arah santri, tepat di belakang ketiga Pimpinan Pondok. Baik Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A., maupun K.H. Hasan Abdullah Sahal dan K.H. Syamsul Hadi Abdan, terlihat duduk tenang di teras BPPM, dan tersenyum bangga menyaksikan santri-santri yang berdisiplin tinggi. Pada pukul 07.00 WIB tepat acara pun dimulai.

Dalam sambutannya, K.H. Hasan Abdullah Sahal menyatakan kebanggaannya memiliki santri-santri yang sangat berdisiplin. “Tidak ada keberhasilan tanpa kedisiplinan, dan tidak ada kedisiplinan tanpa keteladanan,” kata beliau, sebagaimana yang sering disampaikan di setiap pertemuan apapun.

Beliau juga mengingatkan para santri agar tidak mudah terpengaruh dunia luar, apalagi dunia politik. Santri-santri dididik bukan untuk berpolitik, hingga diperbudak politik. Tapi, bukan berarti anak pesantren tidak tahu politik atau tidak mengerti politik. Di pesantren, santri belajar banyak hal untuk menjadi seorang pendidik. Di Gontor, mereka dipersiapkan untuk mendidik pemimpin-pemimpin negeri ini, mendidik Indonesia, bahkan dunia.

Dalam suatu kesempatan, K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi pernah mengatakan, “Seorang pendidik itu tentu bisa menjadi pemimpin, tapi seorang pemimpin belum tentu bisa mendidik.”

Tidak ketinggalan, K.H. Masyhudi Subari, M.A. selaku Direktur Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) meminta segenap santri untuk menata kembali hati mereka sepenuhnya agar ikhlas belajar di Gontor. “Udkhuluu fii Gontor kaaffah,” kata beliau. Mereka juga diminta segera mempersiapkan segala kebutuhan belajar yang akan langsung dimulai pada hari Selasa (13/1) nanti.

Wajah-wajah ceria ribuan santri yang mengikuti acara pagi itu terang bercahaya di bawah sinar matahari pagi. Wajah-wajah cerah mereka menggambarkan cerahnya masa depan umat. Tergambar di mata mereka harapan orang tua dan guru-guru, harapan bangsa dan negara ini, serta harapan kejayaan Islam. Selamat berjuang, wahai generasi masa depan! elk

Popular Articles