Date:

Share:

Sukseskan Amaliyah, Panitia Bekerja Optimal

Related Articles

DARUSSALAM—Demi kesuksesan pelaksanaan Amaliyah Tadris (praktek mengajar-red) tahun ini, para panitia yang terdiri dari Ust. Ade Nur Rohim, Ust. Noviani Ardi dan Ust. Wildan Shohib, telah melakukan persiapan yang matang. Tiga minggu menjelang acara pengarahan umum tentang Amaliyah Tadris pada hari Sabtu, (23/5) lalu, panitia sudah menentukan pelajaran yang akan dipraktekkan. Satu minggu kemudian panitia melakukan pemeriksaan kelengkapan peralatan Amaliyah Tadris. Untuk menentukan pelajaran yang akan dipraktekkan, setiap siswa akhir diwajibkan memilih beberapa pelajaran yang dikuasai sehingga memudahkan mereka dalam praktek nanti.

“Sebanyak 170 orang pembimbing telah kami persiapkan untuk menyukseskan Amaliyah Tadris atau Tarbiyah Amaliyah nanti. Mereka terdiri dari guru tahun kelima ke atas,” tutur Ust. Ade, Senin (18/5) lalu. Menurutnya, untuk memperlancar pelaksanaan Amaliyah Tadris, baik di Gontor 1 ataupun di pondok-pondok cabang, diperlukan koordinasi dan pengarahan bagi para pembimbing Amaliyah Tadris. Maka, seluruh asatidz pembimbing dari seluruh pondok cabang diundang ke Gontor 1 untuk menyimak pengarahan yang disampaikan Pimpinan Pondok dan Direktur KMI  pada hari Sabtu-Ahad, 23-24 Mei 2009 lalu.    
    
Tidak semua pondok cabang memiliki cukup guru untuk membimbing amaliyah, ungkap salah satu staf KMI yang berasal dari Jakarta itu, guna mengatasi kekurangan tersebut, panitia akan mengirim beberapa guru dari Gontor 1 ke pondok-pondok cabang yang membutuhkan. Para pembimbing pondok cabang akan kembali ke pondok masing-masing setelah dilaksanakannya Amaliyah Perdana di Gontor 1. Ketika disinggung mengenai kriteria yang ditetapkan bagi mereka yang mendapatkan kehormatan sebagai pelaksana Amaliyah Perdana, Ust. Ade mengatakan, tidak ada kriteria khusus dalam pemilihan. “Tapi, keseharian siswa yang bersangkutan serta kepribadian dan mentalitasnya di mata wali kelas merupakan hal penting dalam menentukan peserta Amaliyah Perdana,” tuturnya.

Adapun pelaksana Amaliyah Perdana tahun ini sebanyak lima siswa yang telah dipilih Direktur KMI, Ahad (24/5) kemarin. Mereka berlima akan melaksanakan Amaliyah Perdana pada jam pelajaran kedua di tempat-tempat yang telah ditentukan panitia, Selasa (26/5) ini. Balai Pendidikan Pondok Modern (BPPM) merupakan salah satu tempat yang setiap tahun selalu digunakan untuk pelaksanaan Amaliyah Tadris  Perdana. Nabhan Pradana, siswa kelas 6-B yang termasuk dari kelima siswa tersebut akan melaksanakannya di tempat ini. Sedangkan Sholahudin Al-Ayyubi, pelaksana lainnya yang kini duduk di kelas 6-C, mendapatkan tempat praktek di Gedung Olahraga (GOR). Nabhan akan mengajarkan pelajaran Muthala'ah di kelas 2-B, sedangkan Sholahuddin mendapat jatah yang sama di kelas 1 intensif B.

Pelaksana Amaliyah Tadris Perdana lainnya adalah Adam Pratama, Rahmat Satria dan Ma'mun. Masing-masing mendapatkan tempat praktek di Aula Gedung Pakistan, Gedung Rabithah 308 dan Gedung Rabithah 307. Adam Pratama, siswa kelas 6-B yang merupakan siswa pindahan pertama dari Gontor  8 Lampung akan mengajar kelas 2-C. Sedangkan Rahmat Satria, siswa kelas 6-F, mengajarkan pelajaran yang sama, Muthala'ah, di kelas 2-D. Sedangkan Ma'mun mendapatkan jatah praktek mengajar di kelas 1 intensif C. Semuanya mengajarkan pelajaran Muthala'ah karena langkah-langkah yang dterapkan untuk mengajarkan pelajaran ini lengkap sesuai dengan yang tertera di buku Tarbiyah 'Amaliyah.

Kendala yang sering terjadi setiap tahun, menurut Ust. Ade, sedapat mungkin haruslah dihindari. Sebabnya, hal ini dapat menghambat kelancaran Amaliyah Tadris. Di antara hambatan yang sering terjadi, katanya, banyak siswa kelas 6 terlambat menuju kelas-kelas yang sudah ditentukan, tidak lengkapnya buku penunjang pelaksanaan Amaliyah Tadris yang harus mereka miliki . Selain itu, banyak juga yang tidak mengetahui tempat kelompoknya melaksanakan amaliyah atau praktek.

Popular Articles