Date:

Share:

Selamat Belajar, Anak-anakku!

Related Articles

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Disiplin, menurut bahasa berarti peraturan yang ditaati. Berdisiplin berarti menaati peraturan. Yang tidak menaati peraturan berarti tidak berdisiplin.
Manusia akan dihormati dan dihargai karena dia berdisiplin. Pondok ini berdisiplin, oleh karenanya, pondok kita ini dihargai dan dihormati. Disiplin pondok ini bukan hanya disiplin berlajar. Namun segala disiplin yang ada di pondok ini, tidak lain adalah untuk membentuk alumninya menjadi mundzirul qaum. Tidak hanya menjadi orang yang pintar, benar, dan baik, tapi juga menjadi orang yang berguna. Banyak orang yang tidak faham dengan beberapa disiplin pondok, karena dikiranya, pondok ini hanya untuk belajar.
Ingatlah anak-anakku sekalian! Kalian berada di pondok ini adalah untuk dididik menjadi pendidik. Bila kalian nanti menjadi seorang pedagang, jadilah pedagang yang tidak hanya sekedar kaya, tetapi pedagang yang baik, benar, dan berguna. Pedagang yang mampu mendidik pedagang-pedagang lainnya, sehingga mereka menjadi pedagang yang baik.
Bila kalian nanti, menjadi karyawan, maka jadilah karyawan yang mampu mendidik karyawan lainnya. Kalau kalian nanti menjadi wakil rakyat, maka jadilah wakil rakyat yang baik. Jadilah wakil rakyat yang bisa mendidik wakil rakyat lainnya. Rusaknya bangsa ini, karena banyak wakil rakyat yang tidak baik. Kalau nanti kamu menjadi presiden, naudzubillah kamu menjadi presiden yang tidak baik. Maka jadilah presiden yang baik! Jadilah presiden yang bisa mendidik rakyat! Jadilah presiden yang bisa mendidik presiden lainnya di dunia ini.
Jangan menjadi orang yang hanya bisa mengajar, tapi jadilah orang yang juga mampu mendidik!
Rindu kami kepada kalian begitu dalam. Begitupun seharusnya, rindu kalian terhadap kami dan pondok ini juga harus dalam. Kamu harus kangen dengan pondok. Kamu harus kangen dengan segala dinamika kegiatan yang ada di pondok. Kamu harus kangen dengan pendidikannya. Kamu harus kangen dengan pengajarannya. Kamu harus kangen dengan ruh keikhlasannya. Kamu harus kangen dengan jiwa perjuangannya. Kamu karus kangen dengan disiplinnya. Majunya pondok, salah satunya karena disiplin. Rusak dan hancurnya pondok karena rusak dan hancurnya disiplin, na’udzubillah. Maka beruntunglah kalian bisa merasakan pendidikan ini. Jangan pernah bosan menjadi seorang santri.
Segala disiplin yang ada di pondok ini, untuk siapa? Segala disiplin yang ada di pondok ini, tidak lain adalah untuk santri sendiri. Insya Allah semua disiplin ini, sudah kita pertimbangkan baik buruknya dengan musyawarah dan kebersamaan. Allah sangat cinta kepada hamba-Nya. Kewajiban shalat, puasa, zakat, dan lain sebagainya adalah wujud cinta Allah kepada umatnya. Semua perintah dan larangan yang ada di Qur’an, bukan untuk Allah, tapi lima yuhyikum. Sampai qisas pun, juga demi kelangsungan hidup manusia.
Wali kelas dan guru sering memanggil kalian. Diajari di depan kamar, dinasihati, diawasi, dievaluasi, dimotivasi, diajak bermain futsal, dan lain sebagainya. Ini adalah bentuk cinta kasih dan kepedulian wali kelas dan guru kepada kalian. Kita teruskan suasana indah seperti ini.
Biar dunia terbakar, kita!, Gontor!, tetap mendidik! Dunia sekarang ini memaksa kita untuk sibuk mencari hal-hal yang tidak penting. Keadaan dunia memaksa kita untuk menjadi orang yang tidak baik. Jangan sampai harga diri dan akhlak kita terjual dengan harga yang murah. Maka pondok ini memaksa kita untuk menjadi orang baik dengan segala kekuatan yang ada. Lebih baik berbuat, meskipun salah. Daripada tidak berbuat karena takut salah. Berbuatlah!, bergeraklah!, itu semua berbarakah!
Selamat anak-anakku sekalian, kalian telah menjadi santri yang berdisiplin. Selamat belajar anak-anakku, belajarlah dengan sepenuh hati. Kita perjuangkan pondok ini bersama-sama. Jadilah mundzirul qaum!

Disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal pada Pembukaan Tahun Ajaran Semester II. BPPM, Sabtu, 2 Januari 2016

Popular Articles