Date:

Share:

Pergantian Pengurus non-OPPM, Kelas 6 Bersiap Hadapi Ujian

Related Articles

DARUSSALAM—Setelah lebih dari seminggu pasca pergantian pengurus Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dan Koordinator Gerakan Pramuka Gugus Depan (Gudep) 15089, kali ini giliran bagian-bagian di luar struktur OPPM atau biasa disebut non-OPPM (swasta-red) yang mengadakan pergantian pengurus sebagai bentuk kaderisasi, Jum'at (8/5). Menurut penuturan Ust. Alwi Yusron, staf pengasuhan santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), hal ini haruslah segera dilaksanakan berhubung sudah dekatnya masa ujian akhir bagi para siswa kelas 6 Kulliyatu-l-Mu'allimin Al-Islamiyah (KMI) yang notabene merupakan pengurus lama di bagian masing-masing. Agar mereka dapat memfokuskan diri dalam belajar, maka kepengurusan di setiap bagian atau organisasi harus segera diserahkan kepada siswa kelas 5 sebagai kader penerus di bagian tersebut.


“Bagian non-OPPM tidak kalah penting dibandingkan bagian OPPM sendiri. Bagian-bagian yang berada di luar struktur kepengurusan OPPM ini memiliki andil yang cukup besar dalam menjalankan kegiatan pendidikan di pondok ini. Sama halnya dengan OPPM dan Koordinator Gerakan Pramuka, bagian non-OPPM pun harus mengadakan pergantian pengurus,” jelas ustadz yang bertanggung jawab terhadap kepengurusan kelas 5 tahun ini, Ahad (4/5) siang.

Dalam kepengurusan bagian non-OPPM terdapat dua bentuk bagian, yakni bagian yang memiliki asisten dan instansi yang mandiri. Bagian yang merekrut asisten mencakup Bagian Diesel, Pembangunan, Administrasi, dan Sekretaris Dapur (Sekda) Keluarga, Darussalam Computer Center (DCC) dan Laboratorium. Adapun bagian yang berbentuk instansi meliputi Language Course Department (LCD), Forum Pengembangan Potensi dan Wawasan Santri (FP2WS), Ilmu Tarbawy Qur’any (ITQAN), Perpustakaan Darussalam, serta Darussalam Pos (DP).
 
Kedua bentuk bagian ini tentulah berbeda walaupun sama-sama non-OPPM. Bagian yang pertama, anggotanya hanyalah berfungsi sebagai asisten yang bertugas meringankan pekerjaan bagian tersebut. Dengan kata lain, mereka hanyalah melaksanakan segala tugas dari asatidz di bagian itu yang sekaligus menjadi pembimbing mereka. Sedangkan instansi, anggotanya bekerja secara mandiri di bawah struktur kepengurusan yang ada untuk melaksanakan program-program bagian tersebut. Mereka membuat program sendiri, melaksanakan dan mengadakan evaluasi sendiri. Walaupun mereka juga mempunyai pembimbing, akan tetapi fungsi pembimbing di sini hanyalah memantau dan mengarahkan saja agar bagian tersebut terus meningkatkan kinerja dan prestasinya secara mandiri. Sehingga, mereka akan mampu mengembangkan kreatifitas dan potensi di bagian tersebut di bawah pengawasan dan bimbingan para pengurus dan musyrif (pembimbing-red).

Popular Articles