Date:

Share:

KML Siapkan Pembina Pramuka Mumpuni di Gontor Putri

Related Articles

Suasana KML di Gontor Putri 1
Suasana KML di Gontor Putri 1

SAMBIREJO–Diikuti sekitar 618 peserta, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 melaksanakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML). Acara yang berlangsung selama seminggu itu dimulai pada hari Ahad (18/1) hingga Sabtu (24/1) kemarin, berlokasi di bumi perkemahan kampus Gontor Putri 1. Sebagian besar peserta terdiri dari santriwati yang duduk di kelas 6 Kulliyatu-l-Mu’allimat Al-Islamiyah (KMI), walaupun ada beberapa peserta dari kalangan alumni. Sedangkan para pelatih berasal dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Ngawi dan beberapa guru Gontor yang telah bersertifikat pelatih.

Kursus Pembina Pramuka ini diperuntukkan bagi mereka yang akan membina peserta didik secara langsung, yaitu para Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka. Namun, untuk pengkaderan, Pramuka Penegak dan Pandega pun bisa mengikuti kursus pembina, terutama Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD). Di Gontor, kelas 5 dan kelas 6 sudah bertindak sebagai Pembantu Pembina dan Pembina Pramuka. Biasanya, kelas 5 diwajibkan mengikuti KMD, sedangkan KML hanya diikuti kelas 6 yang berminat saja, dengan syarat memiliki sertifikat atau ijazah KMD.

Kedua tingkat kursus pembina tersebut merupakan satu kesatuan utuh, meskipun pelaksanaannya bertahap. Ada kegiatan yang disebut masa pengembangan di antara pelaksanaan keduanya, yaitu kesempatan bagi peserta untuk mencoba melaksanakan apa yang diterimanya selama mengikuti KMD. Minimal, masa ini dijalani selama enam bulan sebelum mengikuti KML.

Tujuan utama kedua kursus itu adalah mengarahkan para Pembina Pramuka agar dapat membina peserta didik sesuai dengan hakikat Gerakan Pramuka disertai penggunaan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. Sedangkan tujuan KML secara khusus adalah untuk memberi bekal pengetahuan lanjutan dan pengalaman praktis membina Pramuka melalui kepramukaan dalam satuan Pramuka, meliputi perindukan siaga, pasukan penggalang, ambalan penegak dan racana pandega. Selain itu, KML juga bertujuan agar para Pembina Pramuka mampu menerapkan nilai-nilai kepramukaan secara efektif dalam membina Pramuka sesuai dengan golongannya. Setelah mengikuti KML, mereka juga diharapkan dapat menjelaskan secara luas dan mendalam prinsip dasar kepramukaan, metode kepramukaan, kode kehormatan pramuka, kiasan dasar kepramukaan, dan motto kepramukaan.

Materi KML sendiri disajikan dengan pendekatan andragogi. Maksudnya, pelaksanaan KML berfokus pada pembelajaran diri interaktif progresif, dengan melibatkan peserta secara langsung dalam proses pembelajaran. Lebih jelasnya, metode yang digunakan dalam pembelajaran tersebut meliputi dinamika kelompok, diskusi kelompok, curah gagasan, metaplan (kegiatan diskusi untuk menggali ide atau pendapat masyarakat tentang suatu masalah secara individu, dan membangun komitmen pendapat atas hasil individu sebagai keputusan kelompok secara bertahap), studi kasus, kerja kelompok, demonstrasi, bermain peran, dan melakukan berbagai kegiatan praktik (kesiagaan, kepenggalangan, kepenegakan, kepandegaan, scouting skill, dan permainan).

Kepramukaan memang pendidikan nonformal yang sistematis dan lengkap. Keempat “soko guru” pendidikan terdapat di dalamnya, yaitu belajar mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar hidup bersama (learning to live together) dan belajar menjadi seseorang (learning to be). Karena itulah, kepramukaan menjadi bagian tak terpisahkan dari totalitas pendidikan pondok dengan dilengkapi nilai-nilai keislaman. Sesuai mottonya di Gontor, we are scout but we are Moslem.*elk

Popular Articles