Date:

Share:

Kaji Imam Nursi, Unida Kampus Mantingan Gelar Seminar Internasional

Related Articles

MANTINGAN – “Umat Islam merindukan sosok ulama pejuang. Badiuzzaman Said Nursi adalah salah satunya,” tutur Ustadz H. Ahmad Suharto, M.Pd. dalam sambutan pembuka seminar internasional mengenai ulama yang berasal dari Turki, Jum’at (27/2) pagi lalu di aula Aisyah Gontor Putri 1.

Para pemakalah dalam Seminar Internasional Said Nursi, berpose bersama Dewan Guru KMI Gontor Putri 1.
Para pemakalah dalam Seminar Internasional Said Nursi berpose bersama Dewan Guru KMI Gontor Putri 1.

Acara yang bertema International Sisters of Hereafter Conference; Understanding Bediuzzaman Said Nursi and Rasail Nur ini merupakan bentuk kerjasama antara Universitas Darussalam Gontor dan Istanbul Foundation for Science and Culture Turki, selain menjadi tindak lanjut dari beberapa lawatan antar kedua belah pihak sebelumnya. Kata ‘Sisters of Hereafter atau yang dalam bahasa Arab adalah ‘Akhwat Akhirah adalah salah satu cara bagaimana Imam Nursi menyanjung perempuan beriman.

Sebagai pemakalah untuk acara ini adalah Dr. Betania Kartika Muflih (Dosen IIUM) dengan judul Self-Development Through Moral Education in the Thought of Said Nursi, Nur Sakinah Thomas (program Ph.D University of Putra Malaysia) dengan makalah Said Nursi’s Mode of Persuasion in His Damascus Sermon, Umi Kulsum (Pengajar Rasail Nur di Yayasan Nur Jakarta) yang membahas tentang biografi singkat Badiuzzaman Said Nursi, Siti Fatimah (UIN Syarif Hidayatullah) dengan judul Perempuan Menurut Said Nursi, dan Dahniar Maharani (Mahasiswi UNIDA) yang menjelaskan tentang salah satu judul dalam buku Rasail Nur, Bismillah Bidayatu Kull Khair.

Acara diikuti oleh sekitar 150 Mahasiswi UNIDA Gontor Kampus Mantingan. Dengan 5 pemakalah, acara dibagi menjadi dua sesi dengan dipotong istirahat. Yayasan Nur menyediakan stan buku Rasail Nur yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Arab dan Indonesia. Tak lupa, Api Tauhid karya Habiburrahman El-Shirazi juga ikut menghiasi stan ini.

Di akhir seminar pada sesi tanya jawab, Dr. Betania dan Nur Sakinah membahas singkat tentang Istanbul Foundation dan bagaimana mereka dapat mengenal bahkan menjadi pemakalah di beberapa seminar, muktamar dan simposium mengenai Rasail Nur yang diadakan di banyak negara. Keduanya membahas Said Nursi untuk disertasi dengan biaya dari Istanbul Foundation dan bimbingan langsung dari pakarnya. Sebut saja Prof. Naquib al-Attas. Istanbul Foundation mengadakan simposium akbar yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali dengan mengundang semua civitas akademika dari seluruh dunia yang membahas Said Nursi ataupun Rasail Nur pada tesis master ataupun disertasi untuk mempresentasikannya. Makalah yang mereka berdua bacakan pada seminar di kampus Mantingan juga merupakan hasil penelitian disertasi.

Nur Sakinah yang belum lama ini menjadi muallaf juga bercerita bagaimana Rasail Nur dapat memandunya pada Islam, Allah, Al-Qur’an dan Nabi Muhammad. Meski Badiuzzaman Said Nursi sudah lama tiada, namun semangat dan ruhnya yang terkandung dalam karya-karya monumentalnya dapat kita rasakan. Awalnya yang ingin menyelamatkan iman umat Islam di Turki pasca sekularisasi, kini Rasail Nur sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 60 bahasa dan tersebar untuk menjadi manfaat bagi umat Islam di seluruh dunia.dee

Popular Articles