Date:

Share:

Kader Gontor Kembali dari Mesir

Related Articles

DARUSSALAM — Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor menyambut dengan sukacita kedatangan Ustadz Muhammad Nur, Lc. dari Mesir. Putra ketiga dari lima bersaudara ini disambut ketiga Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA, KH. Hasan Abdullah Sahal dan KH. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag. di Kantor Pimpinan, Rabu (19/5) pagi. Acara penyambutan salah satu kader Pondok Modern Darussalam Gontor ini turut dihadiri keluarga dan sejumlah dewan guru Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI).

Ustadz Muhammad Nur menyelesaikan belajarnya di KMI Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 2001 silam. Sebelum menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar, Mesir, ia sempat menjadi staf pengajar di KMI selama tiga tahun. Bahkan, ketika itu ia menempati salah satu bagian penting di Gontor sebagai staf KMI. Namun, pada tahun 2004, tepatnya di tahun ketiga pengabdiannya di Gontor, Ustadz Muhammad Nur mendapatkan surat panggilan dari pihak Al-Azhar untuk meneruskan studi di sana. Sebelumnya, yang bersangkutan sudah berikrar untuk menjadi kader Pondok Modern Darussalam Gontor.

Menurut penuturan adiknya, Ustadz Afif Chamidi, kakaknya telah belajar di Mesir selama lima tahun. Sebenarnya, Ustadz Muhammad Nur sudah menyelesaikan studinya di Fakultas Syariah setahun yang lalu bersamaan dengan Ustadz Sunan Autad, Lc. yang juga merupakan kader pondok. Ketika itu, Ustadz Sunan Autad memutuskan untuk pulang ke Gontor setelah lulus. Sedangkan Ustadz Muhammad Nur berencana menyelesaikan studinya di bidang seni kaligrafi setahun lagi. Sejak belajar di Gontor, Ustadz Muhammad Nur memang terkenal dengan kepandaiannya di bidang kaligrafi. Oleh karena itu, di samping mempelajari agama di Fakultas Syariah, ia juga memperdalam seni kaligrafi di universitas tersebut.

Gontor berharap, dengan ilmu yang dimilikinya, ustadz yang berasal dari Malo tersebut dapat meningkatkan kualitas keilmuan para santri se-Darussalam. Bahkan, dengan pengetahuan seni kaligrafi yang digelutinya semenjak menjadi santri Gontor itu dapat meningkatkan kreativitas santri di bidang yang satu ini. Sementara itu, sebagai kader pondok, ustadz yang pernah menjadi wali kelas 3 B 2004 silam ini siap ditempatkan di mana saja untuk berbagi ilmu dan pengalamannya selama menjadi mahasiswa Al-Azhar. 

2 COMMENTS

    • Untuk hal tersebut melihat situasi dan kondisi, kami tidak dapat memastikan adanya beasiswa tersebut.

Comments are closed.

Popular Articles