GONTOR-Guna mengontrol ketertiban dan keamanan para pelajarnya, Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia yang berpusat di Jakarta dan memiliki 16 cabang itu mengadakan kunjungan silaturahim ke berbagai instansi. Kali ini, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG)-lah yang menjadi objeknya (Kamis, 15/5).
Bermula saat terjadinya erupsi Gunung Kelud pada Februari lalu, ada salah seorang wali santri dari Malaysia yang menanyakan tentang keadaan anaknya yang tengah menuntut ilmu di PMDG. Namun sayang, saat itu Bapak Maximilian Tariq Conrad (Atase Pendidikan di Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia) belum bisa menjawab karena pelajar PMDG yang berasal dari Malaysia belum tercatat oleh Kedubes Malaysia. Mulai saat itulah, mereka menyusun program kerja untuk berkunjung sekaligus mendata seluruh pelajar berkebangsaan Malaysia yang ada.
Dengan ditemani oleh Bapak Abang Zainal Abidin bin Abang Arifin (Atase Agama di Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia), Nadzim Effendi (Ketua Pelajar Malaysia Cabang Surabaya) dan Afzal (Perwakilan Pelajar Malaysia Cabang Surabaya) lawatan berlangsung lancar.
Ustad H. Noor Syahid, S.Ag., selaku utusan Pimpinan PMDG dalam penyambutan tamu dari Kedubes Malaysia ini, mampu menjelaskan secara detail hal-hal yang berkaitan dengan seluruh pelajar berkebangsaan Malaysia dari PM Gontor Pusat hingga Cabang-cabangnya yang saat ini berjumlah 279 orang (212 putra dan 67 putri).
Usai penyambutan dari guru senior yang juga termasuk dosen di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) itu, delegasi Kedubes Malaysia memprogramkan untuk diadakannya pertemuan bersama para pelajar PMDG yang berasal dari Malaysia, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.sazza
