Gerakan Itu Bernama “Belajar Keliling Malam”

GONTOR – Sabtu (15/12) malam, di depan Balai Pertemuan Pondok Modern Darussalam Gontor (BPPM), rintikan hujan dan angin malam menjadi saksi akan dibukanya gerakan itu. Gerakan itu sudah sejak dulu diadakan, bahkan hampir sama dengan tuanya Pondok ini. Gerakan itu sungguh efektif dan mendidik. Betapa tidak, dengannya, anak-anak diberikan kesempatan mengejar pelajaran-pelajaran yang tertinggal dengan mandiri, materi-materi yang belum dikuasai dapat ditanyakan langsung ke guru-guru yang keliling, teman-teman yang tertidur dapat dibangunkan dan diingatkan oleh teman-teman sejawat seperjuangan. Dan gerakan ini pulalah, yang menguji kemurnian akan kehormatan ataukah kehinaan yang didapat oleh para santri usai ujian dilaksanakan (Bil ilmtihani yukromul mar’u au yuhanu). Gerakan itu bernama “Belajar Keliling Malam”.

Saking pentingnya gerakan ini, maka dilaksanakanlah pembukaan yang langsung dihadiri oleh Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Tak seperti kegiatan pelajaran sore, latihan pidato, belajar malam per zone, yang tidak dibuka dengan acara resmi. Adalah K.H. Syamsul Hadi Abdan, Pimpinan PMDG yang membuka acara tersebut. Meski dibasahi rintikan hujan, acara yang memang rutin ada tiap tahun itu, tetap dilaksanakan.

“Belajar keliling malam ini sudah sejak dulu diadakan. Hal ini sangat penting sekali. Keliling atau kehadiran para guru saja, sudah sangat berarti bagi para santri, apalagi ditambah dengan penjelasan atau pertanyaan-pertanyaan tentang pelajaran,” tutur K.H. Syamsul Hadi Abdan.

Gerakan ini dimulai seminggu menjelang ujian lisan berlangsung. Tiap santri diberikan kesempatan untuk belajar sendiri-sendiri di tempat yang bebas, yakni di kawasan pondok bagian dalam. Nampak pada malam pertama, para santri belajar di Masjid, kawasan BPPM, Gedung Madrasah, kawasan Rayon Indonesia, hingga ada pula yang belajar di kawasan Saudi dan juga Yaqdzoh. Binhadjid